Bercerita tentang kesederhanaan hidup

Kamis, 08 Juli 2021

Bus Itu Miniatur Keluarga

19.39 Posted by hamzah ramadhan , 1 comment

 Bus melaju dengan kecepatan perlahan, rute yang dilewati sepertinya familiar. Sopir duduk tenang sembari mengondisikan laju jalan bus agar tetap stabil di kecepatan rata-rata. Penumpang duduk di kursinya masing-masing. Mengerjakan hal-hal yang menurut mereka perlu untuk mengurangi kebosanan. Ada yang makan, ngobrol, melihat pemandangan, dan ada juga yang tidur. Tujuan perjalanan masih setengah hari lagi. Masih harus melewati rest area sekali lagi untuk istirahat sholat dan makan.

 Kondisi dalam bus terlihat harmonis, meski aktivitas tak seragam, namun tidak tampak adanya tanda-tanda keluhan maupun kekesalan yang timbul di raut wajah para penumpang. Bus ini tersedia  berbagai fasilitas yang menunjang kenyamanan penumpang untuk tetap menikmati perjalanan di segala kondisi. Setiap kursi disediakan AC di atasnya. Ada juga bantal dan selimut. Kursi penumpang memiliki jarak yang pas untuk meluruskan kaki dan mengubah posisi kursi agar lebih landai dan bisa digunakan untuk berbaring. Tiap jendela tersedia tirai untuk menutup kaca jendela apabila posisi matahari membuat silau pandangan mata. Di bagian belakang ada toilet dan tempat merokok. Meskipun seadanya, namun lumayan untuk kondisi darurat agar tidak setiap saat berhenti ketika ada penumpang yang ingin menunaikan hajatnya.

Photo by Artem Sapegin on Unsplash
 Jalur yang dilewati oleh bus sejauh ini terbilang ramai lancar. Sopir pintar menjaga laju kendaraan agar tidak melakukan manuver-manuver yang terbilang mengganggu kenyamanan penumpang di dalam bus. Laju yang stabil bukan berarti lambat. Tapi tetap terjaga di kecepatan tetap. Bahkan berangsur naik. Karena ada waktu yang ingin ditepati sopir ketika sampai pada tujuannya nanti.

 Dalam keluarga, sopir ibarat seorang ayah. Tugasnya amat penting. Memastikan keluarganya sampai tujuan dengan selamat. Ayah berperan menjaga stabilitas jalannya keluarga agar tetap berjalan di laju yang tepat dan benar. Tidak melakukan manuver-manuver berbahaya yang bisa menyebabkan kekacauan di dalam keluarga.

 Ayah dalam keluarga harus memiliki skill dasar yaitu mengarahkan. Karena ayah yang baik mampu mengarahkan keluarganya ke jalan kebaikan. Ayah dan sopir memiliki fungsi yang sama. Sopir yang bertanggung jawab akan mengarahkan para penumpangnya menuju tempat tujuan dengan selamat. Selain itu ayah harus mampu mengambil tanggung jawab dalam memutuskan pilihan. Keluarga pasti memiliki beberapa pilihan sulit. Dan ayah harus bisa mengambil peran untuk mengambil pilihan itu dan bertanggung jawab dengan apa yang telah dipilih. Seperti hal nya bus. Bus selalu memiliki pilihan rute dalam setiap perjalanannya. Dan sopirnya yang akan memutuskan rute terbaik yang akan dilalui bus itu.

 Bus itu adalah miniatur keluarga. Dialah yang menjadi tempat untuk anak-anak menuju kesuksesannya masing-masing. Ayah yang pada kali ini berperan sebagai sopir harus memastikan keluarga bisa menikmati perjalanan demi perjalanan sekuat mungkin. Kalaupun ada kecelakaan, ban bocor, mesin mogok itu urusan takdir. Selama sopir bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Penumpang di dalam bus tidak akan menyalahkan sopir atas hal buruk yang terjadi.

 Keluarga adalah sebaik-baiknya tempat kembali. Tempat ternyaman yang harusnya bisa mengayomi setiap anggota keluarganya. Yang melindungi dari panasnya masalah kehidupan, dinginnya kesendirian. Anda bisa sesekali mengambil liburan, jalan-jalan, tapi keluarga adalah tempat terbaik untuk kembali.

 Anak-anak adalah penumpang dari busnya. Anak-anak memiliki tujuan berbeda dalam perjalanan hidupnya. Tugas ayah persis seperti sopir bus. Memastikan mereka menikmati perjalanan itu sampai tujuannya dengan baik. Berupaya menyediakan fasilitas yang diperlukan selama perjalanan menuju tujuan mereka. Tak masalah mereka turun di berbeda tempat. Karena memang setiap anak memiliki tujuannya masing-masing. Tugas kita hanya membantunya menggapai tujuan itu.

 Sebagai sopir, penumpang adalah hal yang sangat dinantikan. Penumpang adalah alasan utama kenapa bus masih melaju dengan tujuan yang jelas. Penumpang menjadi pemicu semangat bagi sopir dan kondektur bus untuk membawa bus ke tempat tujuan dengan selamat. Dan penumpang itu adalah anak kita. Mereka adalah alasan terbesar kita untuk mencari kehidupan yang terbaik, amanah yang diberikan langsung kepada kita. Dan akan diminta pertanggung jawabannya kelak atas bagaimana cara kita mendidiknya.

 Ibu berperan sebagai kondektur bus. Menjadi asisten sopir. Mengatur keuangan selama di perjalanan. Memantau setiap penumpang apabila ada yang tertinggal bila istirahat di rest area. Membantu penumpang yang ingin naik dan turun sesuai tujuannya. Berat memang. Tapi itulah pentingnya fungsi seorang kondektur. Kehadiran kondektur bus akan mengurangi beban kerja sopir, sekaligus menenangkan hatinya saat membawa bus melintasi ramainya jalan raya.

 Kondektur haruslah memiliki skill komunikasi yang baik. Karena kondektur berperan menyambungkan komunikasi antara penumpang dan sopir dalam perjalanan menuju tujuannya masing-masing. Kondektur harusnya memiliki hati yang lapang. Karena tidak semua penumpang memiliki kelakuan seperti yang diharapkan. Ada saja yang selalu minta bantuan, banyak pertanyaan, bahkan cuek dan tak peduli dengan kondisi sekitar. Seperti itulah ibu dalam menghadapi situasi di dalam keluarga. Dia akan menjadi penghubung komunikasi antara ayah dan anak. Kesulitan dalam menghadapi berbagai macam karakter anak pun akan menjadi tantangan yang pasti dilalui oleh setiap ibu.

 Dari bus kita belajar bagaimana miniatur keluarga dihadirkan. Ayah yang berperan menentukan arah tujuan. Ibu yang mengatur isi keperluan keluarga. Anak-anak yang menikmati perjalanan bersama keluarga dalam mencapai tujuan hidup mereka. Setiap orang memiliki peran yang berbeda, namun saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

 Dan bus yang memiliki koordinasi antara sopir dan kondektur terbaik akan membawanya melaju terminal yang diimpikan oleh setiap penumpang, Yaitu Terminal Syurga.

* * *

Jumat, 29 November 2019

Teman Sejati

01.38 Posted by hamzah ramadhan No comments

      
Ilustrasi : https://thegeekhost.com/puisi-sahabat/


      Hari ini saya menuangkan narasi kembali. Setelah lama vakum mencari inspirasi. Atau lebih tepatnya disibukkan dengan rutinitas yang tiada henti. Untuk mengawali narasi yang akan saya bagikan, mari luangkan waktu sejenak untuk berdoa. Semoga narasi ini tidak menjadi santapan basi untuk jiwa yang masih sepi.
     Manusia mempunyai garis waktu dan rezekinya masing-masing. Saya mempelajarinya dari peristiwa hidup yang dialami oleh seorang teman. Teman karib yang sudah layak disebut saudara. Karena  perjalanan sejarah waktu yang pernah dilalui bersama.
      Dalam garis waktu itu kita memiliki suka duka yang silih berganti hadir dalam kehidupan. Terkadang suka itu datang lebih dahulu. Terkadang duka yang mengawali perjalanan hidup masing-masing individu. Tugas kita adalah menjalani keduanya baik itu berupa suka maupun duka untuk mencapai akhir yang kita idamkan bersama. Yaitu surga.
         Maka malam itu menjadi tempat pelepasan duka dan suka yang tergabung dalam setiap kepala. Setiap teman memiliki isi kepala dan jiwa yang berbeda. Ada yang sedang dirundung gundah, ada yang diliputi kecewa. Ada pula sisa kebahagiaan dan kenangan masa lalu yang sepertinya tak pernah habis diputar untuk memunculkan tawa yang seirama.
      Setiap manusia butuh media pelepasan bagi setiap duka yang dimilikinya. Ada tiga tempat terbaik yang perlu dimiliki untuk melepaskan rasa duka tersebut. Pertama adalah Sang Pencipta duka itu sendiri. Kedua adalah keluarga. Dan yang terakhir adalah Teman Sejati.
     Sang Pencipta selalu meluangkan waktunya untuk setiap hamba yang ingin mengadu dan berkeluh kesah. Bahkan untuk meminta segala hal yang selalu kita anggap payah. Sang pencipta selalu siaga untuk menjadi tempat berteduh. Menaungi tiap tetesan air mata yang bersimpuh. Ah sudah lama rasanya saya tak memanfaatkan kesempatan itu.
          Keluarga adalah tempat terbaik untuk melepas duka. Karena cinta yang tersalurkan tak pernah mengenal istilah sirna. Keluarga adalah mentari yang tak pernah berhenti menghangatkan relung jiwa. Mencairkan resah di dada. Menghidupkan gulita dalam hati tanpa bersisa.
          Teman sejati selalu mampu menjadi solusi pelepasan duka yang efektif. Karena yang dihadirkan adalah bentuk perhatian yang nyata bukan sekedar fiktif. Bukan sekedar amin dan like di dunia maya, namun kosong tanpa arti di kehidupan nyata. Teman sejati selalu mampu menyajikan tawa dalam setiap momen kebersamaan yang dilalui. Dan selalu memberikan energi positif saat berjumpa. Bukankah dalam prinsip matematika sesuatu yang negatif akan menghasilkan energi positif apabila memiliki nilai yang sama. Teman sejati selalu bisa menempatkan dirinya seperti itu. Teman sejati hanya perlu menyamakan nilai rasa. Karena rasa selalu berkata sesuai kenyataan yang ada.
        Pada saat yang sama, kita juga berbagi cerita tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dan sesaat itu pula kita sadar bahwa kita semakin menua. Usia yang bertambah, pola hidup yang berubah, dan target yang tak kunjung sudah. Rekreasi jiwa dalam sekali waktu ternyata ada manfaatnya. Karena setiap jiwa butuh pelepasan ekspresi yang tidak setiap saat bisa ditangkap oleh lawan bicaranya. Dan di sanalah fungsi teman sejati. 

Karena teman sejati tak akan pernah pergi. Mereka akan selalu hadir di dalam hati meskipun pada saat yang sama,  raga tak memungkinkan untuk berinteraksi.


Sabtu, 25 Maret 2017

Konsep Rezeki

12.12 Posted by hamzah ramadhan , No comments

Seekor cicak hilir mudik merayap mencari mangsa yang hinggap untuk menjadi santapan makan malam. Ekornya bergerak seirama dengan keempat kakinya yang menempel di dinding. Kepalanya mendongak, aktif mencari nyamuk atau laron yang lelah mengepakkan sayap, untuk istirahat sejenak di dinding. Sembari menunggu kesempatan itu datang, cicak tak pernah sekalipun berhenti bergerak.
Seekor laba-laba berjalan mengendap dalam gelap, mencari kisi-kisi kayu untuk membuat rumah di antara ruang kosong yang ada di sana. Dengan serangkaian perhitungan terhadap peluang ramainya lalu lintas nyamuk dan laron yang akan melewati rumahnya. Dipikirkannya secara matang ketebalan jaring yang akan dibuat, dengan kemiringan sudut yang bisa mempersempit ruang gerak calon tamu sekaligus makanannya supaya tidak mudah pergi begitu saja sebelum perutnya kenyang.
Seekor nyamuk terbang oleng ke kanan dan kiri mendekati dinding ruang tamu, dekat plafon yang sudah retak di beberapa sisinya. Nyamuk itu baru saja mendapatkan rezeki menghisap darah manusia pemilik rumah, yang sedang tertidur lelap di depan televisinya yang masih menyala. Terlalu banyak dia menyedot darah, hingga membuat perutnya berat dan mengharuskannya untuk beristirahat sejenak dalam beberapa menit setiap terbang.
Cicak melihat nyamuk yang manuver terbangnya tidak normal. Dia sudah sering menemui dan melahap mangsa seperti ini. Kejadiannya selalu sama. Nyamuk yang kekenyangan tidak terlalu gesit dalam menghindari sergapannya. Cicak mempersiapkan diri mencari posisi terdekat yang mungkin akan dipakai untuk nyamuk beristirahat di salah satu sisi dinding.
Nyamuk sudah merasakan kram pada sayapnya. Perutnya yang terlalu berat, menambah beban yang cukup signifikan pada sayapnya. Dia kemudian segera mencari tempat istirahat sejenak. Melemaskan otot-otot sayapnya agar bisa melanjutkan perjalanan kembali ke koloninya. Ketika dia sudah terbang mendekati dinding, nyamuk merasakan adanya gerakan di sisi kanan dinding tersebut. Dia sudah mendapatkan peringatan dari teman-temannya di koloni bahwa di rumah itu banyak cicak yang berkeliaran di setiap sisi dinding. Maka nyamuk lebih waspada sebelum menentukan tempatnya beristirahat. Alih-alih melemaskan otot sayap, malah justru disantap oleh cicak dengan lahap.
Cicak salah melakukan pergerakan. Kakinya terpeleset rembesan air di dinding. Dia menimbulkan gerakan yang cukup membuat indra sensor nyamuk bekerja. Dia mundur perlahan, mencari titik buta dari penglihatan nyamuk yang kekenyangan itu. Masih dalam usaha maksimalnya untuk menyantap makan malamnya hari ini.
Rezeki sudah Allah atur sedemikian rupa. Cicak yang sudah berkeliling mencari sudut terbaik untuk menyergap nyamuk, rupanya terpeleset oleh rembesan air di dinding. Nyamuk menyadari itu, dan ia menyadari kehadiran cicak di sekitar dinding walaupun ia belum melihat jelas keberadaannya dengan mata kepalanya sendiri.
Ia terbang melanjutkan perjalanan. Sembari menoleh ke kanan dengan kecemasan si cicak mengikuti pergerakannya untuk mencari lokasi istirahat di sisi dinding lain. Kewaspadaan nyamuk terhadap cicak membuatnya tidak menyadari jaring laba-laba yang sudah terajut dengan rapi di antara kisi-kisi kayu atap dan dinding. Laba-laba menyeringai tanpa membuat gerakan sedikitpun. Rumah yang dia rancang sedemikian rupa, akhirnya akan kedatangan tamu.
Jaring laba-laba yang tak terdeteksi oleh sensor nyamuk, ditabraknya begitu saja. Nyamuk kaget dan meronta sebisanya. Namun, semakin banyak dia melakukan gerakan, semakin banyak pula jaring yang melekat di tubuh, sayap, dan anggota tubuh lainnya. Dia merutuki dirinya yang tak berkonsentrasi ke depan saat terbang. Dirinya pasrah. Ternyata hari ini merupakan hari terakhirnya hidup di dunia.
Cicak yang masih bergerak dan mengikuti pergerakan nyamuk juga tidak menyadari lokasi rumah laba-laba yang sudah terpasang. Pandangannya nanar melihat calon makanannya malam ini tidak jadi hinggap di dinding namun justru menjadi tamu istimewa bagi laba-laba. Namun cicak tidak pendek akal. Emosinya tidak tersulut hanya karena melihat calon makanannya lepas begitu saja dan menjadi makanan bagi salah satu penghuni dinding lainnya. Padahal bisa saja dia menghampiri rumah laba-laba, menghancurkan sarangnya melepaskan sambungan jaring di setiap dinding. Tapi itu tidak dilakukannya. Cicak kembali ke sisi dinding, bergerak tanpa henti, merayap ke sana ke mari, mengamati pergerakan nyamuk yang terbang melambat, berharap nyamuk itu hinggap di sisi terdekatnya agar bisa menuntaskan rasa laparnya malam ini saja.
* * *
Atas kerja keras yang ditunjukkan oleh cicak, maka cicak mendapatkan kehormatan lewat sebuah lagu yang menggambarkan sebuah usaha cicak dalam mendapatkan mangsanya. Anda juga pasti hafal kan lagunya? Cicak menyadari keterbatasannya sebagai makhluk. Maka dia tutupi keterbatasannya itu dengan cara bergerak terus menerus untuk mendapatkan makanannya. Beda dengan laba-laba yang memang diberikan oleh Allah kelebihan untuk merancang rumahnya sendiri sehingga makanan langsung bertamu ke rumahnya. Kedua hewan itu hanya mengaplikasikan sebuah ayat di dalam Al Qur’an surat Al-Ankabut yang juga berarti Laba-laba di ayat ke 60.
Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dan tidaklah kita malu sebagai manusia, makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna masih harus ribut dan berkelahi hanya soal rezeki. Hanya karena online dan tidak online harus ada korban yang meregang nyawa. Hanya karena di pangkalan dan tidak di pangkalan saling caci maki yang miris bahkan sampai berkelahi. Harusnya kita lebih banyak belajar dari cicak dan laba-laba dalam mencari rezeki. Pernahkah anda melihat laba-laba dan cicak ribut karena seekor nyamuk? Kalau pernah, coba rekam videonya dan upload di instagram atau youtube. Siapa tahu follower anda bertambah. hehe

sumber gambar : https://pixabay.com/id/labah-labah-web-jaring-laba-laba-2107365/


Kamis, 23 Maret 2017

Pemimpin Yang Baik Itu

20.34 Posted by hamzah ramadhan No comments
sumber : https://www.fotolia.com/p/205842197
Saya teringat sebuah adegan saat kapten Luffy mendengarkan nasihat yang diberikan oleh Nami sebagai navigator tentang cuaca yang akan dilalui kapalnya. Kemudian Luffy menanyakan kepada Franky bagaimana kondisi kapal beserta bahan bakarnya. Kemudian saat mereka sedang berdiskusi menentukan arah kapal, Sanji datang membawa makanan kesukaan mereka semua. Sementara itu Zoro sedang berada di ruang perawatan bersama Chopper yang sedang memeriksanya. Adegan tersebut saya temukan di film anime karya Eichiro Oda berjudul One Piece yang saat ini sudah mencapai lebih dari 800 chapter edisi manga online.
Saya kagum dengan Luffy. Dia adalah pemakan buat gomu-gomu yang menyebabkan badannya lentur seperti karet. Sifatnya masih kekanak-kanakan. Karena Luffy terlihat sering melakukan hal-hal konyol bersama teman-temannya terutama Usopp dan Chopper. Tapi Luffy tetaplah Luffy. Dia adalah kapten kapal yang bertanggung jawab. Jika ada satu anggota timnya sedang mengalami kesusahan, maka dia tidak akan pernah sekali melanjutkan perjalanan kecuali masalah yang dialami anggota timnya tersebut selesai. Luffy bahkan rela mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan anggota timnya dari musuh-musuh yang ditemuinya.
Lain dari Luffy, kekaguman saya juga tertuju kepada sosok Nick Fury. Tokoh komik dengan ciri khas penutup mata ala bajak laut ini berhasil mengumpulkan sejumlah tim dengan kekuatan luar biasa. Padahal Nick Fury hanya manusia biasa yang melihat hanya dengan satu mata. Kemampuan manajerialnya patut dicontoh dan dipelajari, karena dia berhasil menjinakkan monster bernama Hulk, dewa bernama Thor, hartawan yang cerdas seperti Iron Man, orang biasa yang dibuat dengan injeksi kekuatan super hingga jadilah dia Kapten Amerika. Belum ditambah beberapa orang teman-temannya.
Nick Fury dalam cerita komik yang diterbitkan oleh Marvel memang hanya bertugas di belakang layar. Dia jarang terjun langsung ke lapangan untuk membasmi musuh-musuh yang mengacau di bumi. Karena memang dia tidak memiliki kekuatan istimewa seperti Hulk dan yang lainnya. Tapi Fury dengan tenangnya bisa mengondisikan dan membagi tugas para super hero dalam menjalankan misi melawan musuh-musuh yang berdatangan mengancam kelangsungan bumi. Kombinasi yang unik dari berbagai super hero dengan kekuatan yang berbeda ini melahirkan sebuah super tim yang hebat diberi nama Avenger. Dan asal kalian tahu saja, franchise film yang diadaptasi langsung dari komik Marvel ini begitu banyak menarik animo pencinta film di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Luffy adalah manusia karet yang tak memiliki kemampuan manajerial yang baik. Karena dalam beberapa episode, Luffy selalu dimarahi oleh Nami dan Sanji karena modalnya sebagai kapten kapal hanya semangat persahabatan untuk bersama mengarungi samudera. Tapi justru karena semangat itulah dia mampu mengalahkan siapapun yang ada di lautan. Sedangkan Nick Fury adalah tokoh fiksi dengan kemampuan sederhana yang memiliki kecakapan dalam mengatur dan memimpin kumpulan manusia super dalam sebuah tim yang luar biasa. Kemampuannya inilah yang membuat Kapten Amerika mengikuti semua sarannya. Kemampuan ini juga yang membuat Tony Stark yang sombong mau mendengar instruksi dan arahan seorang Fury.
Untuk menjadi seorang pemimpin, kita harus memiliki kecakapan seorang Fury yang mampu mengatur orang-orang hebat untuk membantu kita mencapai misi yang ingin kita wujudkan. Atau ketika kita tak mampu menjadi sehebat Fury, mari kita berusaha bertanggung jawab seperti Luffy yang tak pernah sekalipun meninggalkan teman seperjuangannya demi tujuan diri sendiri. Pemimpin yang baik adalah mampu menularkan semangat bukan malah berkhianat, pemimpin yang baik itu menginspirasi bukan egois mikirin diri sendiri. Pemimpin yang baik itu bukan yang sering selfie, apalagi bikin vlog pribadi sementara pendemo yang jalan kaki tak pernah ditemui dengan alasan meninjau proyek dalam negeri yang molor tak selesai.

Rabu, 11 Januari 2017

Informasi

09.41 Posted by hamzah ramadhan , No comments
Alhamdulillah akhirnya blog ini ada isinya juga. Sudah beberapa bulan blog ini sepi postingan. Harap maklum saja. Yang punya blog ini orang yang bisa dibilang malas. Tugas kuliah kebiasaan dibiarkan menumpuk hingga deadline terakhir. Alasannya biar inspirasi masuk di saat paling terdesak. Untung saja tempat kerja masih memberikan kesempatan orang seperti saya untuk diberdayakan waktu dan tenaganya. Itu semua kita kembalikan kepada si takdir yang sudah diatur yang punya skenario hidup kamu, saya, dan kita semua.
Kalau ada yang bilang saya ini penulis, coba ajak dia untuk jalan-jalan ke toko buku di kota mana pun anda berada. Anda tidak akan pernah sekalipun menemukan buku yang menuliskan nama saya sebagai penulisnya. Jadi jangan sebut saya penulis. Sebut saja saya curhater online. Saya adalah pemerhati sosial. Dan selalu memiliki kegelisahan yang timbul apabila ada hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kepribadian yang saya pelajari. Maka blog inilah sebagai wadah yang paling pas untuk mencurahkan isi kegelisahan itu agar para pembacanya mengerti bagaimana kegelisahan yang saya rasakan. Siapa tahu ada yang mengalami kegelisahan yang sama. Dan butuh kawan curhat dan berbagi. Hehe bukan promosi ya.
Beberapa bulan kemarin, saya disibukkan dengan banyaknya tugas proyek pembuatan aplikasi sederhana yang berkaitan dengan sistem informasi. Banyaknya proyek yang dikerjakan, membuat saya mau tidak mau harus mencari beberapa informasi dan referensi yang berkaitan dengan jurusan yang sedang saya ambil di tempat kuliah. Sekedar info, saya masih tercatat sebagai mahasiswa strata satu jurusan Sistem Informasi di sebuah kampus dengan sertifikasi TUV Nord di kota pempek. Tolong jangan tanyakan berapa umur saya sekarang.
Ada hal yang menarik di jurusan yang saya ambil sekarang. Setelah sekian lama kuliah, saya akhirnya mengetahui betapa jurusan ini begitu penting dan dibutuhkan bagi saya yang selama ini selalu gelisah terhadap informasi yang begitu liar di sosial media.
Jurusan sistem informasi ini adalah jurusan yang merekayasa sebuah informasi yang perlu untuk ditampilkan dan digunakan untuk kepentingan bersama. Tolong ya kutipan pengertian sistem informasi tadi jangan dijadikan salah satu rujukan bagi tugas ataupun makalah yang anda tulis. Menurut saya pribadi, sebuah informasi itu membutuhkan pengolahan terlebih dahulu. Karena tidak semua informasi yang didapatkan layak untuk dibagikan dan disebarluaskan kepada semua orang.
Maka jurusan sistem informasi inilah yang bertugas merekayasa bagaimana informasi tersebut tampil sesuai dengan yang dibutuhkan penggunanya. Baik itu dengan bantuan perangkat lunak, ataupun hanya sekedar bantuan rangkaian prosedur untuk memilih dan menyeleksi informasi apa saja yang diinginkan penggunanya untuk ditampilkan.
Sederhananya begini. Anda pasti pernah membuka situs belanja online di smartphone atau di laptop anda. Sistem informasi yang berada di situs tersebut akan merekomendasikan beberapa barang yang mirip dengan merek dan harga berbeda sesuai dengan riwayat pencarian barang yang anda lakukan. Misalnya saya sering mencari barang di kategori handphone, maka situs belanja online yang memiliki sistem informasi yang baik akan memberikan saran jenis handphone lain dengan merek dan harga yang beragam ketika kita membuka situs belanja online tersebut.
Contoh lain di situs berita online. Setelah anda selesai membaca berita online dengan tema olahraga, maka biasanya di bawah artikel tersebut diberikan beberapa judul yang berkaitan dengan tema yang serupa. Itu merupakan contoh sistem informasi yang ada di beberapa situs yang mungkin pernah saya dan anda kunjungi.
Masih banyak lagi contoh sistem informasi yang bekerja di situs-situs yang biasa kita kunjungi. Baik itu jejaring sosial, maupun situs berita online. Itu semua disusun sedemikian menggunakan kodingan logika yang tidak sedikit. Saya berkata demikian karena sudah mencoba untuk membuatnya, dan belum berhasil. Hehe
Kemudian saya menjadi miris ketika banyak orang dengan enaknya membagikan berbagai informasi di sosial media tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya dampak yang ditimbulkan dari informasi tersebut. Padahal tubuh kita adalah satu sistem maha sempurna yang pernah diciptakan. Sayangnya kebanyakan dari kita masih belum bisa menyinkronkan itu semua. Antara jempol, akal, dan hati belum terjalin kerja sama yang padu.
Itu baru satu kasus. Belum lagi kalau kita mempunyai beberapa grup di media chatting seperti BBM, Telegram, Line, Whatsapp, dan lain sebagainya. Kita selalu disuguhkan dengan informasi dengan sumber yang sama Dari Grup Sebelah. Harusnya para sineas kita juga membuat film yang serupa dengan Cek Toko Sebelah dengan Judul Dari Grup Sebelah. Isinya membahas kelakuan para oknum anggota grup yang ingin terlihat lebih pintar hanya dengan membagikan beberapa informasi tanpa memikirkan kebutuhan informasi bagi para pembaca dari grup sebelah dan sebelahnya.
Kemudian biar postingan ini dikasih berkah, kita kutip sebuah hadits yang kasih peringatan kita buat menginstal sistem informasi di seluruh indera tubuh kita.

كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
Cukup seseorang dikatakan dusta, jika ia menceritakan segala apa yang ia dengar.” (HR. Muslim no. 5).
Karena bagaimanapun juga kita hidup bermasyarakat, berdampingan dengan orang lain. Dan tidak semua orang yang hidup berinteraksi dengan kita nyaman dengan informasi yang kita sampaikan. Kalau memang isinya tepercaya dan berupa kebenaran, kita tidak melakukan kesalahan dalam penyampaiannya. Namun apabila yang terjadi adalah sebaliknya. Informasi yang disampaikan tidak jelas, terus juga malah menimbulkan multi tafsir dan masalah baru, lebih baik kita tunda dulu sampai kebenaran informasinya jelas dan layak untuk kita bagikan kepada rekan kita di sosial media, di grup sebelah dan sebelahnya.
Dan kudu hati-hati juga nih. Sekarang rezim pemerintah kita udah makin mirip zaman dulu. Yang main tangkap orang-orang yang sembarangan berpendapat. Apalagi menyinggung pemerintah. Kita main cerdas saja ya. Kecewa boleh, marah boleh, tapi cara penyampaiannya itu yang kita atur. Kita benerin susunan kalimatnya. Kali aja kita diundang jadi bintang tamu di Hitam Putih atau di Ini Talkshow gara-gara postingan inspiratif kita.
Oh iya semoga kita juga dijauhkan dari niat kita membagikan informasi tersebut hanya sekedar mencari Iike dan pujian semata dari kawan dunia maya. Jangan tertipu saudara-saudara. Karena tak semuanya yang kasih jempol itu baca postingan kita. Bisa jadi mereka cuma secret admirer yang udah 5 tahun gak ketemu. Bisa jadi kasian liat foto profil kita. Bisa jadi salah sentuh, karena jempolnya lebih besar dari layar smartphonenya. Segala kemungkinan terburuk kita harus pikirkan masak-masak. Jangan cepat bahagia karena jempol di postingan anda.
Terakhir saya hanya ingin menambahkan bahwa idola saya nabi Muhammad SAW, orang yang tidak pernah kuliah di jurusan sistem informasi, tidak bisa membaca dan menulis, namun beliau sudah memberikan peringatan di masa hidupnya. Begini isinya : “Andaikan kalian tahu apa yang aku ketahui tentu kalian akan kurang bisa tertawa, banyak menangis, keluar menuju berbagai jalan (untuk mencari perlindungan kepada Allah) dan tidak akan tenang di atas tempat tidur”. (HR. Bukhari, al-Hakim dan ath-Thabrani).
Nabi Muhammad itu diberikan kelebihan untuk mendapatkan segala macam informasi langsung dari langit melalui malaikat Jibril. Dan kita tidak pernah tahu informasi apa saja yang diterimanya kecuali apa yang disampaikannya kepada kita melalui para sahabat-sahabatnya. Pastinya lebih banyak lagi informasi yang didapatkan oleh idola saya tersebut. Tapi, apa yang dilakukan sang nabi? Dia hanya menyampaikan semua yang Allah perintahkan. Tidak ada yang dilebihkan dan dikurangi. Lah kita? Berapa banyak sih yang kita tahu. Waduh malu sendiri jadinya saya. Mohon maaf nih kalau selama ini saya suka membagikan informasi hanya mencari like, hanya minta pujian, dan sumber informasinya juga belum jelas..
Curhatan mahasiswa sistem informasi yang miris melihat informasi yang berseliweran dam negeri.

Sabtu, 08 Oktober 2016

Menyikapi Berkah atau Musibah

03.49 Posted by hamzah ramadhan , No comments
                
            Sekarang dunia sosmed kita sedang dihangatkan seputar berita kontroversi bahwa gubernur ibukota yang notabene memiliki keyakinan di luar Islam, tapi menyebutkan sebuah surat dan ayat AlQuran dalam sebuah pernyataannya kepada rakyat yang dipimpinnya sendiri. Anda pasti tahu sendiri surat dan ayat berapa.
Surat Al-Maidah ayat 51 yang disebutkan oleh pak gubernur memang tidak dibacakan isi beserta ayatnya. Tidak pula dibedah kajian perhurufnya berdasar ilmu nahwu untuk mencari kesalahannya. Juga tidak dibedah secara asbabun nuzul (sebab turun :red) surat tersebut. Beliau hanya mengomentari sikap orang muslim yang menggunakan dalil tersebut sebagai alasan untuk tidak memilih dia kembali jadi gubernur.
Sikap dan pernyataan yang keluar dari mulut seorang gubernur itu memang secara sepintas tidak ada yang salah. Toh dalam video yang menampilkan cuplikan peristiwa kontroversi tersebut, acara masih berlangsung tertib sampai akhir. Tidak ada satupun masyarakat yang terganggu dengan pernyataan dari gubernur seputar ayat tadi. Entah karena mereka tidak dengar, atau mungkin ada yang menolak dalam hati namun tak berani disampaikan.
Pernyataan tersebut seperti yang kita rasakan saat ini sudah sangat meluas efeknya. Rasa sakitnya juga terasa di hati kita masing-masing. Kalau anda muslim, dan anda tidak merasakan sakit hati atas pernyataan tersebut, maka silakan periksa kembali hati anda. Seberapa jauh interaksi anda dengan AlQuran.
Sebagai warga dunia maya, saya juga ingin menyampaikan pendapat yang terlintas di kepala, terasa di hati, dan membuat jemari ini gatal untuk menyampaikannya lewat dunia maya pula. Bukan caci maki yang ingin saya sampaikan di sini. Karena sudah banyak yang mewakili, sudah banyak yang tersulut emosinya. Saya ingin mencoba menyampaikan peristiwa kontroversi tersebut dari kacamata saya pribadi.
Peristiwa yang terjadi di kepulauan seribu oleh gubernur ibukota ini semuanya sudah diatur sedemikian rapi oleh Allah. Kenapa saya berkata demikian. Karena Allah ingin manusia yang mengaku beriman untuk lebih banyak belajar alquran. Allah ingin menunjukkan bahwa alquran sudah memperingatkan kita di surat Al Maidah ayat 51 ini. Tapi kita lupa. Kita belum tersadar. Dan masih ada sekitar 8 ayat lain yang kurang lebih isinya mirip. Kalau saja Allah menakdirkan gubernur tersebut menyebutkan 8 ayat lain beserta suratnya. Maka insya Allah akan lebih heboh dan rame. 
AlQuran adalah mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad. Ingin tahu kenapa alasannya? Karena kandungan alquran berisi solusi bagi semua permasalahan manusia. Jadi semakin dilawan, orang akan semakin penasaran. Kalau makin penasaran. Maka akan semakin dikaji, diteliti dan diperdalam. Maka jangan salahkan kami, kalau banyak ilmuwan yang justru pada awalnya benci dengan Islam, kemudian masuk islam dengan kesadaran mereka sendiri karena meneliti keajaiban yang terkandung dalam alquran. Gubernur DKI mulai gerah dengan efek keajaiban AlQuran ini. Maka dengan kepanikannya sendiri, ia secara tidak langsung telah membuka wawasan umat Islam tentang ayat yang diungkapkannya tempo hari.
Kalau kita berpikir jernih, sebenarnya kita mendapat keuntungan dari peristiwa kontroversi tersebut. Surat Al Maidah tiba-tiba menjadi viral di internet. 
Saya melakukan sebuah percobaan. Dalam kondisi browser yang benar-benar bersih, saya mengetik al di Google, maka surat almaidah ayat 51 menjadi salah satu hal yang tampil di sana. Bersaing dengan nama alan walker di posisi pertama. Saya tidak tahu di browser kalian seperti apa. Tapi setidaknya saya sudah melakukan hal tersebut di dua browser yaitu Chrome dan Firefox. Dan hasilnya tetap sama. Hal ini bukan terjadi secara kebetulan. Sudah ada yang mengatur peristiwa ini dengan sedemikian rapi nya. Allah ingin kita belajar. Membuka kembali kitab tafsir. Mencari ayat lain yang berkaitan dengan surat Al Maidah ayat 51. Allah ingin membuka wawasan kita dengan peristiwa kontroversi ini.
Berkah atau musibah, semuanya anda sendiri yang menilai. Tapi tetap saja selalu ada hikmah di balik setiap kejadian yang terjadi. Maka sebagai manusia yang mengaku beriman kepada Allah, kita juga harusnya tahu bahwa Allah juga mengingatkan kita dalam Surat An-Nahl ayat 125
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S An-Nahl 125)
Kita pasti kecewa. Emosi kita juga pastinya tersulut. Karena ini bukan lagi hal yang bisa kita toleransi. Kesalahan ini sudah menyangkut prinsip hidup kita, akidah kita, keyakinan kita. Lalu apa respon terbaik yang bisa kita lakukan?
Nabi Musa ‘alaihi salam memberikan contoh bagaimana bersikap menghadapi penguasa yang zalim. Nabi Musa tidak pernah mengeluarkan sumpah serapah yang menghina seorang penguasa yang mengaku dirinya Tuhan. Bahkan Nabi Musa diajarkan oleh Allah untuk senantiasa berkata lemah lembut kepada Fir’aun seperti yang tertulis dalam alquran surat Thaha ayat 42 sampai 44.

ٱذۡهَبۡ أَنتَ وَأَخُوكَ بِ‍َٔايَٰتِي وَلَا تَنِيَا فِي ذِكۡرِي ٤٢  ٱذۡهَبَآ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ ٤٣ 

فَقُولَا لَهُۥ قَوۡلٗا لَّيِّنٗا لَّعَلَّهُۥ يَتَذَكَّرُ أَوۡ يَخۡشَىٰ ٤٤
“Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku. Pergilah kamu berdua kepada Fir´aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut" (QS. Thaha: 42-44)
Sumpah serapah yang kita ucapkan karena emosi sesaat tidak akan pernah membawa manfaat. Tidak ada caci maki yang menghadirkan solusi. Yang ada justru menyulut api emosi di kubu yang lainnya. Cukuplah kita emosi karena melihat kasus sidang kopi di tivi tanpa harus kita tambah dengan kelakuan gubernur DKI yang satu ini. Tak usah kita keluarkan semua yang ada di kepala. Apalagi yang ada di taman safari. Karena ini dunia maya. Bukan kebun binatang. Jadi ketika ingin berpendapat, berpendapatlah yang cerdas. Layaknya Nabi Ibrahim yang membuat Raja Namrud malu dan terdiam ketika bingung menjawab pertanyaannya di hadapan sebuah patung besar terkalungkan kapak dikelilingi serpihan puing patung-patung kecil di sekitarnya.
Lebih baik banyak bekerja daripada mengomentari. Karena kerja nyata akan mengubur komentar negatif dengan sendirinya. Lebih baik mempersiapkan diri bertarung daripada harus lari menyelamatkan diri ke atas gunung. Pertarungan era demokrasi adalah perang nyata lewat opini. Semakin cerdas anda mengeluarkan opini. Semakin kecil pula harapan DKI memiliki gubernur yang sama untuk kedua kali.


Sabtu, 01 Oktober 2016

Awal Tahun Baru HIjriyah 1438 H

20.55 Posted by hamzah ramadhan No comments


    
   Alhamdulillah Allah masih kesempatan buat nulis di blog ini lagi. Udah cukup lama blog ini sepi postingan. Padahal alamat domain udah pake nama sendiri, hehe mubazir jadinya. Paling tidak, aku sudah berusaha buat mempopulerkan nama sendiri di mesin pencarian internet. Lumayan hitung-hitung promosi diri sendiri ke orang banyak. Kali aja ada yang minat kerjasama buat sekedar bikin proyek apa gitu yang bisa bermanfaat. Hehehe..
Bicara soal proyek, aku jadi teringat sebuah proyek di awal tahun 2016 lalu. Proyek untuk membuat sebuah buku yang isinya terdiri dari tulisan beberapa orang sahabatku di sini. Mulanya kami rajin menyetor tulisan setiap bulan via whatsapp, emali, dan fb. Tapi itu hanya berlangsung beberapa bulan saja. Selebihnya kami disibukkan oleh aktivitas dan kegiatan kami masing-masing. Aku sebagai penggerak dari proyek itu merasa gagal karena aku termasuk yang tidak rutin menulis tiap bulan.
Ada saja halangan untuk menulis sesuatu. Padahal inspirasi itu bisa datang tiap saat. Pengalaman yang dilalui setiap hari juga sebenarnya bisa saja menjadi sumber tulisan. Tapi kembali lagi rasa malas menghampiri. Alasannya bermacam-macam. Ketika mendapatkan pengalaman seru di jalan, dan tergambar untuk bagaimana menuliskannya dalam beberapa kalimat, seketika itu pula muncul rasa malas yang terwujud menjadi penguat alasan-alasan yang pada akhirnya bisa menghilangkan niat untuk menulis itu hilang. Misalnya saja seperti ini, ketika di jalan aku melihat kemacetan yang luar biasa panjangnya. Lalu tiba-tiba ada pengendara motor yang seenaknya saja memotong jalur dari arah kiri untuk memutar balik melintasi para pengendara motor dan mobil di sebelah kanannya. Seketika itu pengendara yang lain menarik rem kendaraannya masing-masing, bahkan ada beberapa pengendara motor yang terjatuh akibat ban motornya slip. Jalan makin ramai. Kemacetan makin parah. Kejadian tersebut sudah tergambar dengan jelas di depan mata. Dan sudah aku niatkan untuk menjadi sebuah tulisan. Tapi kemalasan selalu menang. Yah dia selalu berhasil mengalahkanku sejauh ini.
Rasa malas itu adalah penyakit yang mampu menghambat laju perkembanganmu. Jadi jangan biarkan ia berlama-lama menguasaimu. Ketika rasa malas mencoba menggoda di awal, maka kita hadapi dengan semaksimal mungkin agar ia tak menguasai kita sampai akhir. Ketika rasa malas mencoba masuk mencegahmu menyelesaikan apa yang sudah kamu impikan, maka pikirkan alasan kuat yang sudah menyebabkanmu berjuang sampai tahap ini. Eh ternyata ada loh ternyata doa untuk mencegah rasa malas.

اللَّـــهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْحَـمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْـِز وَاْلكَسَلِ    وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُـبْنِ وَالْبُخْـلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَتِ الدَّيْنِ وَقَـهْرِ الرِّجَالِ. 


Dari Anas bin Malik ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, pikun, bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur dan fitnah hidup dan mati.” (HR. Muslim) .
Tuh coba, apa lagi alasannya yah kalau kita masih aja dikuasai rasa malas sampai akhir. Iya nih aku sok-sok nasehatin segala yah. Padahal yang malas siapa, yang sok bijak siapa. Sekarang udah gak jaman munafik depan orang banyak. Di sosmed mah kita harus apa adanya. Tapi gak kayak ABG labil yang nunjukkin kejelekan depan publik yah. Munafik yang dimaksud bukan berarti harus bangga nunjukkin dosa depan orang banyak. Tapi yah minimal kita sendiri dulu lah yang belajar mengamalkan apa yang kita omongin. Supaya sinkron. Bukan juga munafik seperti film hantu asal negeri Jiran ya. Ada yang udah nonton?
Orang bijak mengatakan kesuksesan itu biasanya diawali dengan kepayahan yang luar biasa. Ada darah dan air mata. Ada pengorbanan yang tidak sedikit. Maka jangan pikir kita bisa berhasil ketika tidak pernah mengawali sesuatu karena dikalahkan oleh rasa malas tadi. Awalan yang baik dalam sebuah olahraga lompat jauh bisa membawa atletnya melayang mencapai titik pendaratan terjauh. Tapi tidak semua awalan yang baik bisa menjadi sebab akhir yang baik pula. Karena dalam prosesnya, titik awal hanya berperan 10-20% saja untuk membantu seseorang meraih akhir yang baik. Selebihnya ditentukan oleh kegigihan, usaha, kerja keras dan keberuntungan.
Ada yang suka menonton balapan Motogp? Saya termasuk salah satu orang yang cukup rajin mengikuti perkembangan olahraga balap motor tersebut. Kita tahu bahwa sang juara tidak selalu memulai balapan dari posisi terdepan. Tapi memang start di posisi terdepan itu adalah sebuah keuntungan tersendiri bagi tiap pembalap. Namun itu bukan menjadi penentu akhir dari sebuah balapan. Beberapa pembalap pernah menjadi juara balapan dengan memulai start di posisi belakang. Mereka menunjukkan bagaimana kerja keras, teknik, dan keberuntungan dalam setiap jalur dan tikungan yang mereka lewati. Penonton terkadang dibuat terpana karena beberapa atraksi mengagumkan dari masing-masing pembalap yang bersaing untuk merebut posisi terdepan.
Memulai setiap pekerjaan ada doanya. Bahkan kita disunnahkan untuk menyebut nama Allah agar keberkahan selalu menyertai kita dalam kondisi apapun. Allah Yang Maha Tahu mengerti bahwa awalan itu sangat penting. Makanya kita dituntun untuk selalu memiliki niat yang baik dalam setiap perbuatan apapun yang kita kerjakan. Karena niat yang baik itu lebih berarti daripada amalannya itu sendiri.
Bisnis yang berhasil adalai bisnis yang dimulai. Karena seseorang tidak akan pernah berhasil hanya karena mempunyai segudang rencana brilian seputar bisnis tapi tidak pernah memulainya. Kalian tentu tahu bagaimana perusahaan Google memulai usahanya? Mereka membangun bisnisnya dari sebuah garasi rumah yang mereka sewa. Sekarang kita lihat sendiri. Berapa aset yang dimiliki oleh Google saat ini.
Andai kalian juga tahu bagaimana Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menyebarkan Islam di Mekkah? Keliling dari rumah ke rumah. Hanya dibantu dengan cahaya remang, terkadang bahkan harus berakrab dengan gelap untuk mencegah rasa curiga Abu Jahal dan komplotannya. Maka setiap awalan mempunyai cerita tersendiri untuk hidup dalam kenangan.
Setiap awalan bahagia, maka akan jadi pemicu semangat yang melimpah saat kita mengingatnya. Setiap awalan yang menyedihkan, maka akan menjadi penguat jiwa kita untuk terus bangkit dan mencapai titik tertinggi dalam setiap cita-cita yang ingin kita wujudkan.
Awal tahun hijriyah ini kiranya dapat menjadi sebuah momentum untuk kita melakukan awalan-awalan baik untuk menuju kepada akhir yang baik pula. Jangan takut untuk memulai. Karena setiap niat yang baik, pasti ada bantuan Allah yang mengiringi. Entah dalam wujud apapun bentuknya. Ini sebenanya nasehat buat diri sendiri. Tapi gak apa-apa ya kalo aku posting jadi tulisan di blog ini.



Selamat Tahun Baru Hijriyah 1438 H